Film animasi asal Jepang berjudul Kimi no Na wa. (Your Name.) yang baru rilis Agustus 2016 lalu telah berhasil mengambil hati para penonton dengan kisah berjenis drama romantisnya. Pujian demi pujian dari penonton pun diberikan untuk Kimi no Na wa, beberapa di antaranya karena animasinya yang indah serta jalan ceritanya yang menarik. Bahkan film ini pun telah menggeser posisi film animasi legendaris Spirited Away sebagai film animasi terlaris sepanjang masa. Wow! Namun di samping pujian-pujian tersebut, ternyata ada juga yang berkomentar biasa-biasa saja, salah satunya karena kisah bertukar tubuh seperti Kimi no Na wa ini sudah dijadikan tema oleh banyak film lainnya, sehingga sebenarnya film yang diangkat dari novel yang berjudul sama ini pun tidaklah begitu istimewa. Terkait dengan komentar tersebut, sang penulis novel yang juga sutradara film Kimi no Na wa, Makoto Shinkai, mengaku bahwa ia memang terinspirasi oleh kisah klasik Jepang yang berjudul Torikaebaya Monogatari, yang temanya juga tentang pertukaran tubuh (bbc.com). Selain itu, beberapa tempat di Jepang juga menjadi inspirasi Shinkai untuk dimasukkan ke dalam beberapa adegan di film ini. Berikut diantaranya yang paling terkenal: Jembatan Penyeberangan di Stasiun Shinanomachi Salah satu adegan penting di dalam Kimi no Na wa berlatar belakang di jembatan penyeberangan. Dan, ternyata inspirasinya berasal dari jembatan penyeberangan di depan Stasiun Shinanomachi, tak jauh dari Docomo Tower yang juga muncul di dalam film. Berikut jembatan aslinya: Bedanya, di dalam film, tidak tampak bangunan seperti yang ada di pemandangan tempat aslinya. Lampu lalu lintas di belakang Kantor Polisi Shinjuku Lampu lalu lintas yang muncul dalam adegan ini bakal dikenali siapa saja yang tinggal di Tokyo. Pasalnya, lampu lalu lintas ini memang khas sekali—salah satu ciri khas Tokyo. Seperti ini pemandangan tempat aslinya: Lampu lalu lintas ini berlokasi tak jauh dari Stasiun Shinjuku. Di film memang tak begitu terlihat mirip dengan yang sebenarnya. Namun, yang pasti lampu lalu lintas ini berbentuk bulat, mengatur lampu lalu lintas untuk beberapa jalan yang bersimpangan. The National Art Center Tokyo The National Art Center terletak di Roppongi dan digunakan untuk adegan ketika Taki mengajak Miki kencan makan di sebuah restoran. Nama restoran tersebut adalah Brasserie Paul Bocuse Le Musée dan letaknya di lantai 3 gedung ini. Miki adalah seorang mahasiswa yang juga bekerja di restoran Italia sama seperti Taki. Inilah restoran aslinya: National Art Center Tokyo atau NACT merupakan galeri museum terbesar di Jepang. Menampilkan koleksi yang selalu berubah, sehingga pameran yang diselenggarakan bersifat temporer. Di dalamnya juga terdapat restoran, cafe serta toko cenderamata. Pulau Aogashima Di dalam film, pulau ini bukanlah pulau, melainkan bagian dari Itomori, desa tempat Mitsuha tinggal. Tempat ini juga menjadi latar belakang dari adegan penting, ketika pertama kalinya Taki dan Mitsuha bertemu dalam keadaan saling mengenal satu sama lain. Tempat tersebut terinspirasi dari pulau Aogashima yang masih merupakan bagian dari Tokyo: Pulau Aogashima adalah pulau vulkanik yang juga terpencil. Akses ke pulau ini pun dapat dibilang masih sulit. Untuk mencapainya saja, kita harus menggunakan helikopter yang hanya tersedia satu dan untuk 9 penumpang. Yang mengejutkan, walaupun terpencil dan berbahaya karena terdapat gunung berapi aktif, faktanya pulau ini dihuni oleh lebih dari 100 penduduk di sebuah desa yang ada di dalamnya, dan mereka tidak takut sama sekali untuk tinggal di pulau berbahaya tersebut. Kuil Sannogu Hie, Prefektur Gifu Di dalam film, kuil ini bernama Kuil Miyamizu dan merupakan kuil simbolis di Itomori. Kuil ini menjadi latar belakang adegan ketika Mitsuha melakukan tarian tradisional Jepang bersama adiknya. Gerbang torii yang asli, di kuil Sannogu Hie: Kuil ini terletak di Prefektur Gifu dan merupakan pusat festival Takayama pada musim semi, salah satu festival terindah dan terbesar di Jepang. Karena dilaksanakan di kuil Sanno, maka festival ini juga disebut Festival Sanno. Festival ini bertujuan untuk meminta doa agar diberi panen yang bagus pada musim panen kepada dewa. Danau Suwa, Prefektur Nagano Dalam film, danau ini merupakan danau simbolis di Itomori, yang letaknya berada di depan sekolah Mitsuha. Dalam kehidupan nyata, danau tersebut bernama Danau Suwa yang letaknya di Prefektur Nagano. Danau Suwa terletak di cekungan Suwa yang ada di barisan pegunungan Kiso di Nagano. Pemandangan danau yang masih alami ditambah dengan kuatnya kisah sejarah danau ini membuat jutaan pengunjung yang penasaran datang ke danau ini, apalagi setelah dijadikan inspirasi untuk film Kimi no Na wa ini. Kuil Suga Terakhir, lokasi ini menjadi latar belakang poster dan iklan Kimi no Na wa. Tangga ini merupakan tangga Kuil Suga yang berada di Yotsuya, Tokyo. Makin banyak orang yang berfoto di tangga ini dengan sudut yang persis sama dengan adegan dalam poster Kimi no Na wa. Lokasi ini tambah populer! Oh iya, selain terinspirasi dari banyak hal, film ini juga bisa menginspirasi kita, lho! Seperti yang dikutip dari bbc.com, film Kimi no Na wa ini bagaikan ‘pengingat’ bagi orang-orang akan kejadian gempa besar di Jepang pada tahun 2011 lalu.
Kamu yang sudah menonton film ini, mungkin ingat ketika Taki berkata bahwa kita tak akan pernah tahu kapan Tokyo – mungkin – tertimpa bencana dahsyat hingga menghilang. Itulah pesan yang ingin disampaikan Shinkai, bahwa bencana bisa saja datang kapan pun. Oleh karena itu, tak ada ruginya juga kan menonton film ini? Untuk kamu yang belum, maka segeralah menontonnya, karena siapa tahu kamu pun mendapat inspirasi darinya. Baca juga:
Sumber: fastjapan.com idn.wakuwakumag.com bbc.com infojepang.net style.tribunnews.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
June 2020
Categories
All
|