Dingin, mungkin itulah sinonim bagi Rusia di benakmu. Namun ternyata, ada beberapa kota di Rusia yang sama panasnya dengan kota-kota di Indonesia. Mereka bahkan jarang melihat salju di musim dingin. Berikut empat kota terpanas di Rusia. 1. Sochi Krasnodarskiy Krai yang terletak di sebelah selatan Rusia merupakan tuan rumah bagi area resor terkenal Rusia, seperti Sochi, Anapa, dan Gelendzhik, sekaligus wilayah paling gerah di Rusia. Di musim panas, suhu udara Sochi tak jarang mencapai 39 derajat Celcius. Yang mengejutkan, faktanya, kota ini merupakan tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014. Sochi mengalami transformasi habis-habisan menjelang kompetisi olahraga kelas dunia tersebut, dari area resor bergaya Soviet yang sederhana dengan kios-kios kebab dan bar karaoke di tiap sudut, menjadi kota metropolis tertata rapi dengan kafe, bar, dan butik-butik cantik. Namun, program modernisasi Olimpiade tak menghapus aura tradisional nan santai di resor selatan ini. Aroma kebab tercium di udara. Alunan chanson, ‘dangdut’ versi Rusia, terdengar di sudut-sudut kota, ditujukan bagi masyarakat kelas bawah karena musik chanson Rusia bukan jenis musik yang bisa dinikmati semua orang. 2. Astrakhan Rumah bagi semangka Rusia — mungkin itulah julukan yang cocok bagi Astrakhan. Cocok-tanam semangka memang populer di berbagai wilayah Rusia, bahkan di kalangan suku Evenk Siberia. Namun, Astrakhan yang memiliki suhu musim panas rata-rata 25 derajat Celcius menghasilkan semangka terbaik di negeri ini, dengan perkebunan semangka terluas di Rusia. Jika ingin mencicipi buah semangka merah dan manis dari wilayah ini, sebaiknya datang pada bulan Agustus, bertepatan dengan digelarnya Festival Semangka Rusia. Di sana, kita bisa mencicipi berbagai jenis semangka, termasuk semangka ‘bulan’ kuning kebanggaan para petani lokal. Selain itu, para wisatawan juga akan dimanjakan oleh keindahan Sungai Volga, sungai terpanjang di Eropa, yang menyatu dengan Laut Kaspia. Saat berkunjung ke sini, kita bisa menyewa kapal dari penduduk setempat atau memesan paket tur memancing di Sungai Volga dari agen pariwisata setempat. Jangan lupa, kunjungi pula Kremlin Astrakhan, benteng kuno dari masa kejayaan Ivan the Terrible di abad ke-16. 3. Yevpatoria Di Yevpatoria, suhu udara bisa mencapai 41 derajat Celcius pada musim panas. Kota yang dihuni 100 ribu penduduk ini merupakan salah satu tujuan wisata menarik, tak hanya bagi mereka yang ingin menggelapkan kulit di pinggir pantai, tapi juga para pecinta sejarah dan bangunan-bangunan eksentrik. Area kota tua Yevpatoria yang tenang dan nyaman dulu dihuni oleh Karaites, kaum Yahudi Krimea. Di sini, kita dengan mudah menemukan rumah-rumah ibadah mungil yang biasa disebut kenasas. Ada pula Kafe Karaman yang menyajikan hidangan tradisional Karaite, seperti pastel daging yantyk yang terbuat dari adonan lembut dan pangsit khomur-dolmaberukuran super-mini yang kabarnya dulu dicetak menggunakan cincin kawin oleh para perempuan Karaite. Saat berjalan-jalan keliling kota, kita juga bisa mengunjungi masjid Juma Jami, Gereja Yunani Nabi Elias dengan jendela kaca patrinya yang cantik, atau pemandian kuno Turki satu-satunya di Krimea. 4. Makhachkala Ibu kota Republik Dagestan ini juga dinobatkan sebagai salah satu kota terpanas di Rusia, dengan suhu mencapai 38 derajat Celcius di musim panas. Kita bisa menikmati sore hangat yang panjang, berjalan-jalan ke mercusuar tua di bukit yang dikelilingi gang-gang sempit bergaya timur dan rumah-rumah beratap rendah. Atau, bisa juga menikmati siang dengan duduk di pantai berpasir sambil memandangi Laut Kaspia.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
June 2020
Categories
All
|