Berlin Story Museum yang terletak di Berlin, Jerman, membangun replika bunker persembunyian Hitler yang bernama Führerbunker. Replika bunker Hitler ini dipamerkan dalam pameran bertajuk 'Hitler - How Could it Happen?' pada Mei 2017 lalu. Seperti judul pameran tersebut, replika bunker ini tak hanya memamerkan ruangan-ruangan dalam Führerbunker, tetapi juga menunjukkan alasan dari banyaknya penduduk Jerman pada masa itu akhirnya menjadi 'Nazi'. Walaupun beberapa orang mengkritik museum tersebut akibat mengangkat tema dari figur yang mereka anggap 'mengerikan', sang kurator mengatakan bahwa sangat penting bagi orang-orang untuk memahami alasan-alasan para penduduk Jerman itu menjadi pengikut Hitler. Pengunjung juga dibawa mengikuti kisah sang diktator mulai dari masa kecilnya di Austria, karirnya dalam bidang seni yang tak sukses, masa-masa saat menjadi prajurit pada PD II, dan hingga kematiannya dengan cara bunuh diri pada 30 April, 1945. Intinya, museum tersebut ingin mengeksplorasi pertanyaan: apa yang mengubah Hitler hingga menjadi salah satu figur yang dibenci dalam sejarah dan bagaimana para penduduk Jerman yang biasa-biasa saja itu diubah menjadi 'pembunuh'. Sementara itu, bunker yang asli telah hampir seluruhnya dirubuhkan setelah perang. Sekarang tempat yang bernilai sejarah tersebut bahkan berada tepat di bawah sebuah lahan parkir biasa dengan sebuah plakat yang berdiri untuk menandai keberadaannya. Beberapa koridornya pun bahkan masih tetap utuh di bawah tanah. Hitler tinggal di sana selama 4 bulan, jauh di bawah gedung kantor pusat pemerintahannya dulu. Benteng tersebut terdiri dari 18 ruangan dan memiliki atap beton setinggi 9,8 kaki dan air serta pasokan listriknya sendiri. Ruang utama Hitler, tempat ia seringkali menghibur banyak tamu selama masa tinggalnya, dihiasi dengan lukisan cat minyak, jam kakeknya dan sofa dengan motif bunga. Di ruangan ini Hitler dan istrinya, Eva Braun, disebut-sebut, mengakhiri hidup mereka. Ruangan ini juga lah yang akhirnya dibangun replikanya oleh museum. Pengunjung museum wajib dipandu oleh seorang pemandu terlatih untuk melihat ruangan yang dilindungi oleh dinding kaca, serta dilengkapi kamera dan terlarang untuk difoto (kecuali untuk kepentingan tertentu) ini. "Di ruangan ini lah kejahatan-kejahatan itu berakhir," kata kurator museum. "Di sini lah tempat segalanya berakhir, dan karena itu lah kami ingin menunjukkannya." Pameran tersebut, yang juga menampilkan lukisan-lukisan Hitler dan video-video yang mendokumentasikan hubungannya dengan Eva, telah menarik sekitar 20.000 pengunjung dalam 2 bulan pertama. Sang kurator menambahkan, "Mereka, orang-orang 'biasa' itu, bersedia mengikuti apa pun yang Hitler katakan. Tentu, karena ia berjanji untuk membuat Jerman berjaya kembali."
Orang-orang harus melihatnya dari sudut pandang sejarahnya dan mengapa itu terjadi, katanya, sehingga kita dapat menghindari struktur kekuasaan serupa terwujud di masa sekarang dan masa depan. Seperti pentingnya belajar sejarah, tujuan utamanya adalah supaya kita tidak 'jatuh ke lubang yang sama'. Baca juga:
all-that-is-interesting.com reuters.com detik.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
June 2020
Categories
All
|