Bertepatan dengan hari menanam pohon Indonesia, tanggal 28 November, maka kali ini mari kita membahas hal yang ada kaitannya dengan pohon. Namun yang berikut ini bukanlah pohon biasa, melainkan pohon yang terkenal yang menjadi "selebriti" setelah muncul di berbagai karya berbentuk film, musik, seni dan sastra. Berikut adalah beberapa pohon yang terkenal yang merupakan wujud nyata dari yang muncul di beberapa karya terkenal. Sycamore Gap Salah satu tempat yang paling sering menjadi spot fotografi di Taman Nasional Northumberland di Inggris adalah Sycamore Gap ini. Di taman nasional ini, di antara Tembok Hadrianus yang bersejarah dan membentang melintasi Inggris utara, berdiri sebuah pohon sycamore tepat di tengah dua bukit. Pohon tersebut memang terlihat biasa saja karena memang pohon sycamore biasa. Namun, yang membuatnya menjadi salah satu pohon yang terkenal di dunia adalah setelah kemunculannya di dalam film Robin Hood: Prince of Thieves pada tahun 1991 yang dibintangi oleh Kevin Costner. Semenjak itu, pohon ini lebih dikenal sebagai The Robin Hood Tree atau 'Pohon Robin Hood.' Pohon Shawshank "Berjanjilah padaku, Red. Jika kau bebas, temukan tempat itu," kata Andy Dufresne pada Red suatu hari di penjara. Andy kabur, tapi Red tetap melayani penjara di sisa 40 tahun masa tahanannya hingga dibebaskan. Setelah bebas, ia pergi dan menemukan tempat yang dimaksud Andy, yaitu tempat dimana sebuah pohon ek putih berdiri di sana. Terkubur di dekat tempat berdirinya pohon itu, Red menemukan sebuah kotak berisi sepucuk surat dari Andy dan uang untuk membeli tiket bus untuk mengunjunginya di Meksiko. Ini adalah adegan dari sebuah film klasik pada tahun 1994, The Shawshank Redemption, dan pohon ek putih tersebut, yang menjadi salah satu lokasi film ber-rating tinggi di IMDb ini, berdiri di dekat Malabar Farm State Park di Lucas, Ohia, Amerika Serikat. Pohon Shawshank tersebut menarik hingga 35.000 pengunjung setiap tahunnya. Pohon ini juga disebut-sebut sebagai salah satu pohon paling ikonik di sejarah perfilman. Namun sayangnya, pohon yang terkenal tersebut tumbang akibat angin kencang pada Juli 2016. Pohon Joshua "Joshua Tree" Pada tahun 1986, band legendaris asal Irlandia U2 tengah mempersiapkan pelirisan album ke-5 mereka yang diberi judul sementara The Desert Songs, terinspirasi dari geografi gurun Amerika. Ketika itu, mereka meminta fotografer mereka, Anton Corbijn, untuk mencari lokasi pengambilan gambar untuk album tersebut di Amerika Serikat. Di suatu sore, setelah pengambilan gambar selama seharian, Corbijn memberitahu U2 tentang pohon Joshua, jenis pohon yang kuat dan bentuknya berliku-liku, di Barat Daya Amerika, dan menyarankan mereka untuk menjadikannya sebagai cover album mereka ini. Banyak ditemukan di Gurun Mojave, pohon Joshua dinamai demikian karena terinspirasi dari kisah Alkitab dimana nabi Yosua mengangkat tangannya ke langit dalam doanya. Bono, sang vokalis, sangat senang dengan makna keagamaan tersebut, hingga akhirnya ia mengubah judul album tersebut menjadi Joshua Tree atau dalam bahasa Indonesianya 'Pohon Joshua.' Keesokan harinya, saat berkendara menelusuri gurun tersebut, mereka menemukan pohon Joshua yang berdiri sendiri. Lalu mereka berhenti dan menghabiskan waktu sekitar 20 menit untuk pengambilan gambar pohon yang sendiri tersebut. Album Joshua Tree dirilis pada tahun 1987 dengan single hit seperti With or Without You, I Still Haven't Found What I'm Looking For, dan Where the Streets Have No Name. Album tersebut laku laris dan terjual sebanyak lebih dari 25 juta kopi, menjadikannya salah satu album terlaris dunia, dan yang asalnya hanya band paling populer di Irlandia, U2 menjadi band terbesar di dunia. Setelah album tersebut terkenal, jutaan orang mulai menanyakan lokasi pohon yang terkenal tersebut berada. Banyak dari mereka yang pergi untuk mencari letak berdirinya pohon tersebut, dengan mengacu pada gambar cover album tersebut. Sedikitnya 2 orang meninggal karena kelelahan mencari. Akhirnya, pohon tersebut ditemukan dan sebuah tanda dipasang di dekat pohon untuk mengenangnya. Sayangnya, pohon tersebut tumbang pada Oktober 2000 setelah hidup selama kira-kira 200 tahun. Badan pohon yang sudah tumbang tersebut masih tergeletak di sana hingga saat ini, menarik penggemar U2 dari seluruh dunia. Lokasinya tepat berada di Rute 190 pada koordinat: 36°19’51.00″N, 117°44’42.88″W. Whomping Willow Sebuah pohon beech purba, yang dikenal sebagai Queen Beech, dekat Hertfordshire, Britania Raya, menjadi terkenal setelah muncul menjadi pohon Whomping Willow di dalam film Harry Potter: The Prisoner of Azkaban pada tahun 2004. Pohon yang berusia 400 tahun tersebut pertama kali dicatat oleh naturalis Richard Mabey di dalam bukunya Beechcombings, sudah lebih dahulu terkenal sebelum menjadi Whomping Willow. Pohon tersebut juga diadopsi pada tahun 1988 oleh sebuah kampanye konservasi nasional sebagai lambang untuk melindungi pohon-pohon purba. Namun, pohon tersebut sudah tak lagi berdiri di sana karena telah tumbang pada tahun 2014. Pohon Anne Frank Tepat di luar Ruang Rahasia, tempat dimana Anne Frank dan keluarganya menghabiskan 2 tahun lamanya bersembunyi selama masa pendudukan Nazi di Belanda, berdiri tegak sebuah pohon Berangan. Tiap paginya, Anne naik ke loteng dan memandangi pohon tersebut melalui jendela. "Dari tempat favoritku di lantai itu aku dapat memandang langit yang biru dan pohon chestnut (Berangan) yang cabang-cabangnya berkilauan bagai perak oleh tetes air hujan." tulis Anne dalam buku hariannya. "Selama pohon ini ada dan sudah tentu begitu, selama itu pula aku tahu, selalu ada kemudahan untuk setiap penderitaan, bagaimanapun keadaannya," tulisnya lagi. Diterbitkan setelah ia meninggal, The Diary of Anne Frank adalah salah satu buku terbaik pada abad ke-20. Pohon tersebut dirawat selama bertahun-tahun oleh Pius Floris Tree Care of Amsterdam. Tetapi pada tahun 2010, angin besar menumbangkannya, ketika usianya akan menginjak 170 tahun. Pohon Ghost Gum dari Australia Tengah Corymbia aparrerinja, yang dikenal sebagai ghost gum, adalah pohon abadi asli dari Australia Tengah. Pohon ghost gum umumnya dapat tumbuh hingga setinggi 20 meter dan memiliki kulit bertekstur lembut dan berwarna putih. Pohon ini menjadi dikenal masyarakat luas pada abad ke-20 melalui karya seniman aborigin Albert Namatjira, yang menciptakan lukisan-lukisan cat air berwarna cerah dengan tema pemandangan pedalaman Australia. Namatjira adalah nama keluarga di Australia. Salinan karya-karyanya terpajang di banyak rumah di negara tersebut. Apakah kamu sudah pernah mendengar pohon-pohon tersebut sebelumnya?
Pohon-pohon yang terkenal tersebut memang istimewa kan? Namun walaupun begitu, sebenarnya setiap pohon itu istimewa, lho! Karena oksigen yang diproduksinya sangat bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Tidak hanya itu, kita juga tahu kan bahwa pohon memiliki manfaat lainnya yang berguna bagi kita? Untuk itu, mari kita budayakan tanam pohon untuk generasi sekarang dan masa depan, ya.. Baca juga: Setelah Traveling, Keluarga Ini Membangun Rumah Berjalan dari Bus Sumber: amusingplanet.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
February 2019
Categories
All
|