Objek wisata terkadang tak hanya mengenai sebuah tempat saja. Bahkan tradisi pun dapat menarik perhatian orang-orang, apalagi jika tradisi tersebut unik dan dilestarikan. Tradisi unik juga telah membuat salah satu pulau di Prancis ini menarik perhatian wisatawan. Île-de-Ré, tempat cantik lainnya di Prancis Île-de-Ré atau The Island of Rhea dalam bahasa Inggris, yang letaknya di lepas pantai barat Prancis di dekat La Rochelle, adalah destinasi wisata populer di musim panas. Pulau ini terkenal akan pantainya yang landai, dengan airnya yang sejuk, serta angin sepoi-sepoi yang sangat memanjakan wisatawan. Namun, ternyata tak hanya itu saja yang menarik perhatian para wisatawan yang datang ke pulau ini; bahkan keledai-keledainya pun menjadi objek wisata tersendiri dari pulau ini. Lucunya, keledai-keledai itu mengenakan celana yang terlihat seperti piyama Keledai-keledai yang ada di pulau Île-de-Ré bukanlah jenis keledai biasa — mereka adalah keledai Poitou, atau Baudet du Poitou dalam bahasa Prancis. Berasal dari daerah Poitou di Prancis, hewan ini adalah salah satu ras terbesar. Karena ukurannya yang besar ini, dulu mereka sering dipekerjakan di industri garam di pulau ini. Ciri yang paling menonjol dari ras ini, selain ukurannya, adalah bulunya yang panjang dan kusut, yang disebut cadanette, yang juga menekankan bahwa mereka memang memiliki ukuran di atas rata-rata. Karena ukuran dan kekuatannya, keledai Poitou dipekerjakan di rawa asin di Charente Maritime. Di sini, mereka bekerja di area dimana mereka sering terganggu oleh nyamuk dan gigitan serangga. Untuk melindungi kaki-kaki mereka dari nyamuk dan gigitan serangga, para pemilik mereka akhirnya memakaikan mereka celana yang dirancang khusus untuk kaki mereka setiap hari sebelum berangkat kerja. Celana ini biasanya terbuat dari kain tirai berpola kotak-kotak merah atau kain sprei berpola garis-garis berwarna abu-abu. Untuk itu mereka juga dijuluki “Anes en Culotte” atau “keledai bercelana”. Sekarang hewan ini sudah tak dipekerjakan di rawa asin lagi, namun tradisi memakaikan mereka celana masih berlanjut hingga saat ini, untuk menarik wisatawan. Sempat hampir punah Bagal Poitou (bagal=keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan) dulunya pernah menjadi yang paling dicari di seluruh Eropa, dan bahkan disebut sebagai 'bagal pekerja terbaik di dunia'. Hingga pertengahan abad ke-20, sampai 30.000 ekor bagal dibiakkan setiap tahunnya di Poitou dan juga diekspor ke seluruh dunia. Tetapi sejak otomatisasi meningkat pada Perang Dunia II, permintaan akan bagal menurun sehingga pasar jatuh. Populasi dari bagal maupun keledai akhirnya turun drastis. Pada 1977, hanya 44 ekor keledai Poitou yang tersisa di seluruh dunia. Namun, berkat usaha konservasi pada dekade-dekade akhir abad ke-20, populasi mereka akhirnya meningkat kembali. Pada tahun 2005 saja, tercatat ada lebih dari 450 keledai Poitou di dunia. Sekarang, kita bisa melihat hewan-hewan ini dalam 'piyama' mereka di Île-de-Ré, Prancis. Unik dan lucu ya! Baca juga:
Sumber: amusingplanet.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
April 2018
Categories
All
|