Mungkin kamu sudah sering melihat monumen ini ketika sedang mencari-cari tentang tempat-tempat wiasta di Berlin. Namanya Gerbang Brandenburg (Brandenburger Tor), landmark kota Berlin yang telah jadi saksi biksu sejarah panjang Jerman Gerbang ini terbuat dari 12 kolom bergaya doric yang terinspirasi dari Acropolis di Athena, Yunani dengan quadriga di atasnya, yaitu kereta kencana yang ditarik oleh empat kuda. Di atas quadriga tersebut berdirilah dewi kemenangan yang bernama Victoria. Dulunya ada 18 gerbang untuk memasuki kota Berlin pada abad ke-19. Brandenburger Tor adalah satu-satunya yang tersisa. Selain menjadi landmark, gerbang ini juga sekaligus jadi petunjuk arah bagi warga Berlin. Konstruksi setinggi 26 meter ini mungkin tidak semegah monumen-monumen lain, tapi punya makna simbolis yang sarat sejarah. Pembangunan gerbang Brandenburg membawa kita kembali pada akhir abad ke-18 tepatnya pada era 1788-1791 pada saat Jerman belum ada dan Berlin ada dalam kekuasaan kerajaan Prussia. Frederick William ke-2 dari Prussia menginginkan gerbang tersebut dibangun sebagai simbol dari perdamaian. Namun, ketika kerajaan Prussia dikalahkan oleh Napoleon Bonaparte pada 1806, kaisar Prancis tersebut mengambil alih Brandenburg dan menggunakannya sebagai simbol kemenangan kekaisaran Prancis. Ia juga memindahkan quadriga yang ada di atas gerbang tersebut ke Paris. Tapi kejayaan Napoleon tidak berlangsung lama. Pada 1814, Prussia berhasil merebut kembali Berlin yang pernah diambil oleh Napoleon. Quadriga tersebut dikembalikan ke atas gerbang Brandenburg. Nazi juga tidak mau ketinggalan. Mereka ikut-ikutan meninggalkan jejak di gerbang ini. Ketika mereka sedang berkuasa, Brandenburg digunakan sebagai simbol partai tersebut. Namun, ketika perang dunia kedua terjadi, Brandenburg mengalami kehancuran yang hebat, meskipun begitu gerbang tersebut masih bisa berdiri. Setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II pada 1945, gerbang Brandenburg diperbaiki. Namun, akses ke gerbang ini tidak berlangsung lama karena beberapa tahun kemudian Jerman kembali terpecah menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Berlin pun juga ikut terpecah. Gerbang Brandenburg pun dijadikan simbol perpecahan yang memisahkan kedua daerah Berlin tersebut. Di sisi-sisi gerbang Brandenburg, berdirilah tembok Berlin sejak tahun 1961 sampai tahun 1989. Setelah Jerman bersatu, gerbang ini kembali lagi menjadi simbol persatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Gerbang Brandenburg menjadi tempat pertemuan banyak orang dan telah menjadi saksi sejarah yang panjang. Banyak acara yang dilaksanakan di sekitar Brandenburg mulai dari perayaan tahun baru, peringatan reunifikasi Jerman, pesta kemenangan tim sepak bola Jerman di piala dunia, sampai acara perang bantal.
Baca juga:
Sumber: kumparan.com dw.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
June 2020
Categories
All
|