Selain karena pantai-pantainya yang populer hingga mancanegara, Thailand juga terkenal akan destinasi budayanya. Budaya Negeri Gajah Putih ini banyak dipengaruhi oleh agama. Dengan mayoritas warganya yang beragama Buddha Theravada, sistem kepercayaan dan nilai-nilai Buddha berperan sangat besar terhadap kehidupan sehari-hari di negara ini. Di bawah ini adalah beberapa destinasi wisata tempat kita bisa merasakan kebudayaan Thailand tersebut. Kuil Wat Phra Kaew Wat Phra Kaew atau dikenal juga dengan nama Temple of The Emerald Buddha ini merupakan salah satu destinasi wisata kebanggaan Thailand. Di tanah seluas 94,5 hektare ini terdapat lebih dari 100 bangunan yang berumur ratusan tahun, yang mana Phra Ubosot menjadi bangunan utamanya, atau area paling suci di tempat ini. Meskipun dikenal dengan nama Wat Phra Kaew atau Temple of Emerald Buddha, nama tempat ini secara resmi adalah Wat Phra Si Ratthana Satsadaram, yang memiliki arti kuil Buddha permata suci. Banyak alasan yang membuat Wat Phra Kaew menarik untuk dikunjungi. Sebuah sumber mengatakan, sekitar akhir tahun 1800an, Raja Chulalongkorn dari Thailand berkunjung ke Hindia Belanda (nama sebelum menjadi Indonesia) dan meminta puluhan relief serta beberapa arca dari Borobudur dan Prambanan. Sebagai gantinya, Raja Chulalongkorn memberikan satu patung gajah yang sekarang dipasang di Museum Nasional (kini Museum Gajah). Beberapa arca yang berasal dari Borobudur disimpan di Wat Phra Keaw. Seperti Dhyani Buddha yang diletakkan di empat titik Phra Mondop dan juga arca singa. Lokasi: Na Phra Lan Rd, Khwaeng Phra Borom Maha Ratchawang, Khet Phra Nakhon, Krung Thep Maha Nakhon 10200, Thailand Akses: Dari Bandara Suvarnabhumi, kamu dapat melanjutkan perjalanan menggunakan bus bernomor 1, 3, 9, 15, 25, atau 30 yang tujuannya ke The Grand Palace (Wat Phra Kaew masih satu wilayah dengan Grand Palace). Joe Louis Puppet Theatre Joe Louis Puppet Theatre adalah tempat terbaik untuk menyaksikan Hun Lakhon Lek, pertunjukan boneka tradisional Thailand yang merupakan seni terakhir yang masih bertahan hingga saat ini. Di sini, kita bisa menonton tarian tradisional Thailand dan pertunjukan boneka yang selama ini terus dilestarikan dengan baik oleh tim Joe Louis. Kita juga bisa melihat kisah epik yang berhubungan dengan budaya Thailand. Lokasi: Asiatique The Riverfront, S13, Charoenkrung Rd. Wat Prayakrai, Bangkor Laem Bangkok 10120, Thailand Akses: cara paling mudah menuju Asiatique Riverfront adalah menggunakan boat. Naik skytrain jurusan Saphan Taksin dan lanjutkan dengan shuttle (gratis) di ujung dermaga. Perjalanan akan memakan waktu 10 menit, dan tidak disarankan untuk menggunakan taksi karena macet rawan terjadi di daerah tersebut. Ayutthaya Wat Mahathat merupakan reruntuhan kuil dan kerajaan Ayutthaya yang dibangun pada tahun 1384 oleh Raja Rachatirat. Kerajaan ini berakhir dan runtuh akibat penyerangan dan penjarahan oleh kerajaan Burma pada abad ke-14. Dan sekarang hanya tersisa peninggalan sejarah berupa reruntuhan bangunannya saja. Tetapi sebenarnya bukan reruntuhan ini yang menjadi pusat perhatian para wisatawan. Pada masa jayanya, kerajaan Ayutthaya memiliki banyak sekali arca dan patung-patung Buddha. Terkenal dengan harta karun yang berlimpah, hingga kerajaan ini diserang dan dijarah oleh kerajaan Burma dan mengalami kerusakan di sana-sini, pecahnya patung-patung ataupun arca batu. Dimakan waktu, tempat ini menjadi tidak terawat, berlumut , dan bersemak. Hingga saat reruntuhan ini kembali dibersihkan untuk menjadi tempat wisata, di sebuah pohon di sudut reruntuhan, ditemukan patung batu kepala Buddha yang sudah terlilit dan menjadi satu dengan batang pohon. Batu kepala Buddha itu berada di batang pohon dan berada 30cm diatas tanah. Sementara tidak terlihat ada sisa badan dari patung tersebut, entah karena sudah hancur karena tidak ada tanda sisa potongan badan dari kepala Buddha yang menjadi satu di pohon tersebut ada di sekitar pohon itu. Fenomena kepala patung batu Buddha ini lah yang menjadi daya tarik utama di Wat Mahathat ini. Karena, meski terlilit akar yang benjadi badan pohon tersebut, bagian wajah patung Buddha berada pada posisi tegak dan menghadap keluar, dan seolah patung itu tersenyum. Uniknya lagi, warna batu sudah tidak tampak pada patung kepala tersebut. Warnanya sudah menjadi satu dengan warna batang pohon, sehingga terlihat seolah patung tersebut merupakan ukiran dari batang pohon, bukan dari potongan batu yang terlilit. Lokasi: Naresuan Rd, Tambon Tha Wa Su Kri, Amphoe Phra Nakhon Si Ayutthaya, Chang Wat Phra Nakhon Si Ayutthaya 13000, Thailand Akses: Bus menuju Ayutthaya jalan setiap 20 menit berangkat dari terminal utara Bangkok, Mo Chit Terminal. Pedalaman Thailand di Bagian Utara Saat berkunjung ke bagian utara Thailand, salah satu tempat yang tak boleh dilewatkan adalah desa tempat tinggal Suku Karen. Ini adalah salah satu suku yang tinggal di pedalaman Thailand selain juga Lahu Shi Bala, Palong, Hmong, Kayaw, Akha, dan Mien. Karen menjadi salah satu suku yang "diincar" wisatawan karena tradisi uniknya. Para wanita Suku Karen diwajibkan memanjangkan leher menggunakan tumpukan kawat yang terbuat dari kuningan. Di Thailand ada beberapa desa wisata tempat turis melihat Suku Karen, salah satunya Baan Tong Luang di Chiang Mai. Hua Hin Jika ingin berwisata pantai sekaligus budaya, Hua Hin bisa menjadi pilihan terbaik. Hua Hin dikenal sebagai destinasi elegan dan bergengsi, pilihan warga Thailand kelas atas. Kota berjarak 200 km dari Bangkok ini dikenal dengan pantainya yang indah, suasana tenang dan tak sesak turis. Dibanding kota-kota pantai lainnya di Thailand seperti Phuket dan Pattaya, kehidupan malam disini pun sedikit lebih santun. Pada awal abad ke-20 Raja Thailand membangun istana musim panasnya di sini. Mungkin inilah yang membuat Hua Hin 'dijaga' dari membeludaknya pengunjung. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika di Hua Hin adalah Gua Phraya Nakhon. Dianggap sebagai salah satu gua spiritual paling mistis di Thailand, Gua Phraya Nakhon menyimpan paviliun yang konon sudah berumur lebih dari 200 tahun. Jika dilihat dari kejauhan, paviliun berdiri di atas bukit dikelilingi pohon dan disorot oleh cahaya matahari. Panorama yang dihasilkan sungguh sangat indah. Tak heran jika gua ini dinobatkan sebagai salah satu gua terindah di Thailand. Diketahui, paviliun ini dibangun pada tahun 1890 silam oleh Kuha Karuhas dan digunakan raja jika datang dan singgah di Gua Nakhon. Di sana bahkan kita bisa menemukan tanda tangan Raja Rama V dan Raja Rama VII di dindingnya.
Akses: Hua Hin berada di pinggir Teluk Thailand. Lokasinya sekitar 200 km di selatan Bangkok, atau perjalanan darat sekitar 3 jam. Baca juga:
Sumber: nemoguides.com travelingyuk.com gloob-online.com bomanta.com kompas.com phinemo.com lonelyplanet.com
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Author
" Traveling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller. " Ibn Battuta Archives
June 2020
Categories
All
|